19 Januari, 2008

TIGA YESUIT PERTAMA

Serikat Yesus
mampu bertahan ratusan tahun
dengan tegangan yang kontroversial
ingin membawa damai
tetapi menimbulkan pertentangan
ingin mereformasi gereja yang institusional
tetapi bersikeras mempertahankan hirarki
mereka adalah guru doa
tetapi rumah mereka adalah dunia
bukan biara
memiliki prasangka budaya zaman
dan masih banyak tegangan lain
semangat apa dibalik semua itu

(William A Barry, SJ dan Robert G Doherty,SJ dalam the Jesuit Way)

S.J. = Societas Jesu (Serikat Yesus)didirikan tahun 1534 di Perancis oleh Santo Ignatius de Loyola dan menerima persetujuan Sri Paus tahun 1540. Pernah ribuan Jesuit diusir dari Spanyol oleh Raja Spanyol Carlos. Dipersulit pada tahun 1773 dan dibangkitkan kembali oleh Sri Paus Pius VII tahun 1814. Kaum Jesuit tetap merupakan ordo tunggal terbesar dalam Gereja Katolik; Sekarang jumlahnya di seluruh dunia lebih dari 20.000 orang)
Atas permintaan Provincial Wisconsin dari Serikat Yesus di Amerika ,  dalam rangka memperingati 500 tahun kelahiran Franciscus Xaverius dan Petrus Faber, dan 450 tahun  kematian Ignatius Loyola , bagi para Yesuit ditetapkan tahun 2006 sebagai  Tahun Jubilee 2006 untuk menghormati dan memperingati 450 tahun dan 500 tahun dari wafat dan kelahiran para kudus Santo Ignatius dari Loyola( wafat 31 Juli 1556 di Roma ), Santo Franciscus Xaverius ( lahir 7 April 1506 di Navarre), dan Beato Petrus Faber( lahir 13 April 1506 di Savoya, Genova ) diciptakanlah ikon Fr. Georg Drance  Penciptaan ikon ini diyakini sebagai proses spiritual  dimana dari tangan seorang artis dengan bimbingan  Roh Kudus terciptalah suatu gambar suci. Pastor Drance master of fine arts dari Columbia University, yang memberikan kuliah di Columbia University, Cornell University, Boston College , dan Forham University. Pose dari ketiga Yesuit ini diilhami ciptaan Andrew Rublev pada tahun 1425 yang diberi judul The Holy Trinity ( Tritunggal Kudus ) . Dalam ikon abad 15 tersebut ketiga figure adalah Allah Bapa, Allah  Putera, dan Allah Roh Kudus. Ikon ciptaan pastor Drance mengambil paralel dari ikon abad 15 ini.

Dalam pertengahan abad 20 sampai saat ini masyarakat kita adalah masyarakat yang sakit seperti the sane societynya Erich Fromm, Manusia zaman modern adalah masyarakat yang neurotik dengan segala kegelisahannya dalam keresahan keseharian. Hidup manusia menjadi otomat - otomat yang harus menyesuaikan diri dengan dunia sekitar, menjadi automat on conformity. Kita kehilangan prioritas hidup. Budaya yang dikondisikan adalah budaya materi, hedonisme, dan budaya komoditi. Penghayatan religius dan kehidupan spiritualpun sekedar seperti mengkonsumsi komoditi, yang bersifat instant dan jalan pintas. Dilain pihak Allah sebagai Bapa yang penuh kasih selalu menghendaki berkomunikasi dengan kita dalam hidup sehari-hari kita.Latihan rohani yang sampai saat ini populer ditulis olehnya.
Franciscus Xaverius yang berada di tengah , dan Beato Petrus Faber yang memelihara “roh” atau spirit dalam membangun persaudaraan atau paguyuban , dalam ikatan persaudaraan sebagai murid - murid Kristus yang militant , berada dalam posisi sebelah kanan. Visi Ignatius adalah semangat kerasulan kebangkitan Kristus yang tak pernah sirna dalam  meneruskan karya Allah yang  membawakan keselamatan , keadilan , dan rekonsiliasi dari dunia yang masih rusak karena dosa. Visi Ignatius adalah mem- bangkitkan selalu pengharapan dan kebebasan. Gairah( desire)dari Fransciscusa Xaverius adalah menghadirkan Allah meskipun dalam segala kesulitan. Membawakan pewartaan Sabda atau kabar gembira bagi mereka yang tidak merefleksikan citra Allah karena adanya penderitaan dan tidak diperlakukannya manusia  secara manusiawi. Adanya deprivasi atau hilangnya aspek yang ilahi dari human being, citra atau gambaran Allah dalam diri manusia karena dosa. Hilangmya prinsip – prinsip moral dalam berperilaku yang sudah tidak mempunyai etika lagi karena perbuatan dosa seperti aborsi,keserakahan ; korupsi , segala bentuk kemunafikan dan segala bentuk penyimpangan dari kehendak Allah dalam diri manusia. Penderitaan dan penindasan karena ketidak stabilan politik di seluruh dunia karena ketidak adilan dan kesemenaan dan kesewenangan para penguasa . Pemeliharaan oleh Roh dari Petrus Faber digambarkan yang dalam ikon; sedang memegang buku;Latihan Rohani,oleh karena dianggap oleh para Yesuit pada masa permulaan terbentuknya orde Serikat Yesus ; Faber sangat memahami Latihan Rohani ini dengan baik dan sangat expert dalam memberikan bimbingan rohani atau retreat dalam spiritualitas para Yesuit. Ia juga yang pertama ditahbiskan sebagai imam. Faber diutus untuk mendamaikan konflik antara kaum Katolik dan Protestant. Kemampuannya berdialog dengan tetap berpegang teguh pada ajaran gereja menjadikan Petrus Faber sebagai rasul ekumenis pertama dalam Gereja. Kecintaannya akan ekaristi memberinya kekuatan dalam mengemban tugas perutusan di medan yang sulit. Low profilenya yang selalu berdoa untuk menjadi "sapu Kristus" terkabul. Sekarang ini banyak orang mengunjungi gereja Gesu di Roma untuk memberi penghormatan Ignatius dan Fransciscus tanpa pernah memberi perhatian pada Petrus Faber yang dimakamkan di tempat yang sama. Terjadi juga di Jakarta, namanya yang dipakai sebagai pelindung lingkungan umat di wilayah Fransciscus Xaverius Paroki Santo Ignatius, Jalan Malang, Menteng Jakarta Pusat sudah dihilangkan sejak tahun 2003 oleh orang - orang yang merasa berwenang tanpa memperhatikan pendapat umatnya. Istilah retreat yang digunakan adalah term dalam ketentaraan( Igatius adalah seorang mantan perwira tentara ) sebagaimana dalam arti katanya to retreat adalah mundur ; untuk introspeksi dalam segala hal ( seperti persiapan – persiapan logistic, strategi dan taktik ,  dsb )untuk maju berperang dan memenangkannya. Mewartakan kemuliaan Allah bagi para Yesuit adalah berperang dengan semangat prajurit Allah yang tangguh dalam menjalankan misinya.

Dalam ikon diatas , Ignatius mengenakan jubah tradisional Yesuit yang berwarna hitam.  Xaverius dengan memegang salib mengenakan surplis dan stola yang biasa dikenakan imam dalam perayaan ekaristi . Petrus Faber mengenakan  klasula lengkap karena dia adalah Yesuit pertama yang ditahbiskan. Dalam ikon di depan ketiga sekawan ada bola dunia , dimana jari  Xaverius menunjuk suatu lokasi pada suatu tempat dekat daratan Cina, akhir dari tempat yang didatanginya saat ia dipanggil ke rumah Bapa. Bangunan yang merupakan latar belakang ketigab Yesuit tersebut adalah bangunan dari Roman College cikal bakal Gregorian University dimana Ignatius pernahbelajar dan di belakang Petrus Faber adalah gereja Gesu di Roma, tempat dimana ia dimakamkan. Ombak di latar belakang adalah dari lukisan oriental dimana Franciscus Xaverius menghabiskan umurnya dalam melakukan evangelisasi sampai ke timur jauh atau Asia Timur. Kehendaknya yang kuat dalam mengabdi Kristus menjadikannya sangat bersemangat menyebarkan kabar gembira. Semboyannya yang sering dikutip adalah ut omnes unum sint ( semoga semua menjadi satu ). Ignatius dan para Yesuit awal mewariskan sejarah spiritualitas kristiani yang merasa bahwa Allah Trinitas sebagai Allah yang berkarya secara terus menerus, selalu memenuhi alam semesta dan secara aktif membangkitkan kehidupan ilahi dalam segala sesuatu bagi keselamatan manusia. warisan Ignatius ini secara implisit menemukan Allah Trinitas yang transenden selalu berkarya di dunia dan mereka berusaha, dengan pertolongan Allah bekerja sama dengan Allah. Semoga semangat para Yesuit ini mengilhami para gembala dan awam dari Paroki Santo Ignatius jalan Malang dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat dan hidup menggereja.

Tidak ada komentar: