19 Januari, 2008

AMSAL SOLOMO BIN DAUD



For wisdom
is a kindly spirit,
yet she acquits not
the blasphemer
of his guilty lips
Because God
is the witness
of his inmost self,
and the sure observer
of his heart
and the listener
to his tongued
For the Spirit
of the Lord fills the world,
is all-embracing,
and knows what man says

(Solomo in proverbs)

Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel, untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda-- baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan--untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak. Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. Mulai hari tanggal 12 September sampai dengan 17 November 2007, di penghujung penanggalan liturgi, bacaan2 kitab suci diarahkan kepada peringatan akan zaman akhir, the end is near; zaman sesudah kedatangan Yesus yang sudah berlangsung hampir 2000 tahun. Untuk memberi nasihat bagaimana kita harus bersikap sesuai kehendak Allah, bukan tentang "akhir zaman" yang sering disampaikan oleh pengkhotbah bahwa kiamat sudah dekat. Bacaan pertama diatas adalah dari amsal 1 : 1-7, mengajak kita untuk mencari hikmat dan kebijaksanaan Allah , kebijakan adalah sifat sejati dari Allah yang juga harus dimiliki manusia, oleh karena manusia adalah citra Allah menurut ajaran kristiani. Tiap budaya memang mempunyai pepatah atau peribahasa terutama orang2 timur, baik dari budaya kita sendiri ( tahun 50 an ada pelajaran 700 peribahasa Indonesia yang kebanyakan dari tradisi Melayu diajarkan di sekolah SR (sekarang SD), budaya Cina banyak mengenal kata2 bijaksana yang sering dibuat kaligrafinya dari Kung Tse. Demikian juga tradisi Yahudi mengenal pepatah atau amsal. Ada legenda yang mengatakan bahwa Solomo menyampaikan 3000 amsal dan nyanyiannya ada 1005 ( 1Raja 4: 32 ). Amsal adalah suatu seri pengajaran ( didaktik, diskursus) atau bisa juga berupa perintah ttg kebijak sanaan. Sebagaimana budaya tribal ada kesan xenophobia ( phobia terhadap orang asing). Seperti yang dapat dilihat dari ayat2 .............Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia2kan ajaran ibumu.Karena perintah itu pelita dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan, yang melindungi engkau terhadap perempuan jahat, terhadap kelicikan lidah perempuan asing . Supaya engkau dilindunginya dari perempuan jalang, terhadap perempuan asing yang licin perkataannya ( Ams 6 : 20, 23, dan 24 : Ams 7 : 5) . Ada juga yang bersifat erotik seperti ayat .......minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual, biarlah itu menjadi kepunyanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain, diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu; rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya ( Ams 5 : 13 - 19 ). Menurut pastor Deshi Ramadhani, SJ dalam jurnal wacana biblika , vol 7 no. 3 Juli - Sep 2007. Yayasan LBI Jakarta ; dalam bahasan tentang Kidung Agung ( Penulisan Amsal, Kidung Agung dan Pengkhotbah, Solomo mempunyai peranan ) , bahwa seksualita dan erotika sering dipakai pada budaya tribal sebagai penggambaran hubungan antara Allah dengan umatnya sehingga disebutnya penafsiran kultis atau bisa juga penafsiran alegoris, gambaran tentang hubungan Allah dan umatnya itu secara simbolis digambarkan sebagai gambaran hubungan antara suami dan isteri. Hubungan yang benar2 intim dan sungguh personal antara manusia dan Allah hanya mungkin bila manusia masuk kedalam hubungan itu dengan penuh emosi, afeksi dan gairah (passionate). Respon atau tanggapan mazmur diambil dari Mzm 138; (1 - 10), bimbinglah Tuhan sepanjang jalan hidup kami sebagai r efrein , doa di hadapan Allah yang Maha Tahu. " terlalu ajaib pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya, namun di manapun tanganMu akan menuntunku, dan tangan kananMu memegang aku. Injil diambil dari Lukas 17 : 1-6, beberapa nasihat supaya kita mempunyai iman meski sebesar biji sesawi dan pengampunan. Disini ada yang disebut murid ( ayat 1 ) dan ada yang disebutt rasul2 (ayat 5); yang dimaksud dengan rasul2 adalah murid2 Nya yang 12. Yesus hendak mengeliminir terjadinya penyesatan yang sifatnya personal, bukan yang bersifat apostolik dan eklesia. Karena kuasa Roh Kudus yang dijanjikanNya. Peringatan ini sangat keras ; bila kita menyesatkan manusia yang lemah, tidak tanggung2 berkatalah Tuhan kita seperti yang pernah diucapkan kepada orang Parisi, celakalah ! ..... Tidak mungkin tidak ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya, jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan kedalam laut. Marilah kita dengan atau tanpa iman yang sebesar biji sesawipun, memulai pembaharuan untuk tidak menyesatkan kelemahan kita dalam pengetahuan iman dan kehidupan spiritual , dengan kesadaran penuh untuk tidak menyesatkan. Pembenaran diri dengan defensif yang kita miliki biarlah melebur dalam kebijaksanaan ilahi, karena Roh pengetahuan dan penguatan telah diberikan melalui baptisan dan krisma, dan setiap ekaristi kita diperingatkan bahwa kita semuanya diutus.

hendra boeniardi tanumihardja
Jakarta , pertengahan November 2007.

Tidak ada komentar: