Inducas in tentationem, janganlah masukkan kami kedalam percobaan
Pater noster, qui es in cælis,
Sanctificetur nomen tuum,
Adveniat regnum tuum,
Fiat voluntas tua,
Sicut in cælo et in terra.
Panem nostrum quotidianum
da nobis hodie,
Et dimitte nobis debita nostra,
Sicut et nos dimittimus
debitoribus nostris.
Et ne nos inducas in tentationem,
Sed libera nos a malo.
Amen
“and do not allowed us to be led”........ St Augustine “do not let us fall” ........Pope Francis
Lima setengah tahun lalu saya menulis catatan tentang doa Bapa Kami, fokus dalam pemahaman “rezeki” atau “roti kami sehari hari”. Kali ini saya ingin menyampaikan tentang doa Bapa Kami sehubungan dengan pernyataan Bapa Suci Francis tentang terjemahan doa ini dalam bahasa Itali dan Inggris. Menurut beliau kurang tepat dari pemahaman tentang phrase “pencobaan atau percobaan” yang biasa seluruh umat katolik Indonesia lafalkan.
Janganlah masukkan kami kedalam pencobaan. Apakah Tuhan yang maha baik, pencipta manusia anak anakNya yang dikasihiNya sepanjang masa? Secara teologi memang bisa misleading, sementara Yang Maha Baik ini memberikan kepada manusia suatu keadaan dosa. Bagaikan juga perdebatan tentang Ayub, apakah Tuhan membiarkan Ayub dicobai setan. Menurut Paus, hanya setanlah yang memberi manusia ke dalam percobaan.
Dalam sejarah liturgi berbahasa Inggris yang berasal dari Anglo Saxon, Faeder Ure, Our Father; berdasarkan injil Markus atau Matius lead us not to temptation, menurut Paus was not a good translation (New York Times report) from the ancient texts.
Ia menyarankan (suggestion) lebih tepat, jangan biarkan kami jatuh kedalam percobaan mungkin lebih baik. Tuhan tidak akan membawa manusia kedalam percobaan, hanya setan yang melakukan itu. Silahkan berdoa Bapa Kami, sementara saat ini saja kadang dibahas antara percobaan dan pencobaan. Yang penting kan Tuhan menerima doa doa kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar